Nabi Uzair
Dan orang-orang Yahudi berkata, "Uzair ialah putra Allah," dan orang-orang Nasrani berkata, "Al-Masih ialah putra Allâh". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka. Mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. (At-Taubah:30)
Orang-orang Yahudi menyebutnya dengan nama
'Izrå. Adapun penduduk Yahudi Madinah menyebutnya dengan Uzair. Ibnu Katsir
mengatakan, "Uzair ialah seorang nabi dari nabi-nabi Bani Israil. Beliau
hidup di antara zaman Dawud-Sulaiman dan Zakariyâ-Yahyâ."
Keistimewaan Nabi Uzair ialah beliau hafal
seluruh isi Taurat. Pada saat itu tidak ada seorang pun yang menghafalnya.
Beliau mengajarkannya kepada Bani Israil dan membimbing mereka dengan Taurat.
Selain itu, Allah menghidupkan Nabi Uzair setelah 100 tahun wafat.
Setelah melihat mukjizat Nabi Uzair di atas,
Bani Israil kebingungan. Mereka berpikir, "Ini tidak mungkin seorang
nabi." Jadilah mereka menyebut Uzair sebagai anak Allah seperti yang
tertulis di At-Taubah ayat 30.
Memang bukan semua Yahudi yang mengatakannya,
melainkan hanya aliran tertentu. Namun, Islam mengkritik keras persangkaan Bani
Israil itu. Sebab, seperti yang kita tahu, Allah Maha Esa dan tidak memiliki
anak. "Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan." (Al-Ikhlash/112:3)